Selamat Datang di Website Resmi Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah UIN Mahmud Yunus Batusangkar

Ikuti Koordinasi Nasional, Dekan FUAD : Ada Peluang Besar Bagi Prodi IAT

Bandung.FUAD - Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) UIN Mahmud Yunus Batusangkar Dr. Akhyar Hanif, M.Ag. beserta seluruh dekan Fakultas Ushuluddin se-Indonesia menerima undangan rapat koordinasi kebijakan Balitbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia tanggal 1-3 Maret 2023 bertempat di Travello Hotel Bandung.

Pada rapat koordinasi adalah untuk memperkuat kemitraan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) dan Kajian AL-Qur’an sekaligus dilaksanakan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara LPMQ dengan berbagai Fakultas Ushuluddin se-Indonesia.

Dekan FUAD UIN Mahmud Yunus Batusangkar Dr. Akhyar Hanif, M.Ag. mengatakan, ada beberaoa poin penting yang perlu dicatat, yakni pertama, akan ada formasi jabatan fungsional (JF) pentashih Al-Qur'an yang diangkat pemerintah, ini tentu peluang besar bagi alumni Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (IAT), kedua stresing terkait pembelajaran/pengajaran Al-Qur'an braille dan Al-Qur'an isyarat bagi pemenuhan hak-hak bagi yang berkebutuhan khusus.

"Ada beberapa poin penting yang perlu dicatat, yakni dikarenakan kegiatan penashihan Al-Qur'an ini sangat penting, sementara tenaga untuk itu secara nasonal sangat terbatas, maka kepala badan litbang mengatakan akan ada formasi jabatan fungsional (JF) pentashih Al-Qur'an yang diangkat pemerintah. Ini tentu peluang besar bagi alumni IAT kita untuk mengisinya. Kedua, soal stresing terkait pembelajaran,/pengajaran Al-Qur'an braille dan Al-Qur'an isyarat bagi pemenuhan hak-hak bagi saudara-saudara kita yang berkebutuhan khusus agar tetap bisa mengakses Al-Qur'an.", ungkap Dr. Akhyar Hanif, M.Ag.

Dr. Akhyar Hanif, M.Ag. melanjutkan, akan menjadikan hal-hal pernting tersebut menjadi perhatian khusus bagi Prodi IAT, dan hal ini juga merupakan wujud penunaian fardhu kifayah Fakultas Ushuluddin secara nasional.

"Saya mau menjadikan hal ini sebagi perhatian khusus (distingsi kita) di FUAD UIN Mahmud Yunus Batusangkar, dan ini juga merupakan penunaian fardhu kifayah kita secara nasional", tutup beliau.

Acara rapat koordinasi kebijakan Balitbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia ini dibuka oleh Prof. Dr. Amien Suyitno, M.Ag., Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI. Kepala Badan menegaskan tentang perlunya memperkuat kemitraan dengan kampus. Disampaikan bahwa kita mempunyai aset tetapi tidak dijual secara masif. Kita juga memiliki produk yang langsung dirasakan oleh masyarakat. Namun, kita baru bekerja untuk kita sehingga harus kita evaluasi. Apakah yang kita lakukan sudah untuk publik. Yang kita lakukan masih dari kita untuk kita belum untuk publik. Apa yang dilakukan harus dari kita untuk umat dan publik dapat merasakan kemanfaatan. Misalnya kita punya lembaga pentasihan Al-Qur’an pertama di Indonesia. 

Pada hari berikutnya, Kamis, 2 Maret 2023, Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP, M.T., Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI menyampaikan materi dengan tema “Daya Saing Fakultas Ushuluddin di Era Disrupsi.” Dirjen menyampikan bahwa esensi kehadiran IAIN dan UIN untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. IAIN dan UIN harus menjadi soko guru. Terkait hal ini, Fakultas Ushuluddin adalah fondasi yang harus kokoh. Orang Barat konsepnya adalah revolusi industri di mana pemicu peradaban adalah temuan sehingga kehidupan menjadi terganggu atau terdisrupsi oleh teknologi. Sementara konsep orang Timur, khususnya Jepang manusia itu dibantu teknologi. Teknologi untuk memudahkan perkejaan manusia hingga tercipta peradaban. Fakultas Ushuluddin harus mampu mengisi ruang perbedaan paradigma ini dengan menjalankan pusat-pusat penelitian. Selain itu dingkapkan bahwa titik temu praktisi dan akademi, dia tidak mengambang, tapi membumi. Dirjen berpesan bahagiakan semua orang melalui eksistensi ilmu Ushuluddin.

Materi berikutnya adalah “Sinergitas Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN)” yang disampaikan oleh H. Abdul Aziz Sidqi, M.A. Kepala LPMQ. Dan materi “Urgensi Pentashihan dalam Menjaga Otentisitas al-Qur’an” oleh H. Deni Hudaeny Ahmad Arifin, Lc., MA., Pentashihan Mushaf AlQur’an. Serta materi “SOP Pentashihan Mushaf alQur’an” oleh Dr. Fahrur Rozi, MA., Pentashihan Mushaf AlQur’an.

Dr. Yusuf Rahman, MA., Ketua Forum Dekan Fakultas Ushuluddin PTKIN se-Indonesia, beterima kasih telah diundang untuk kerja sama. Dititurkan bahwa para dekan sangat antusias karena banyak program di LPMQ yang dapat dikerjasamakan. Di antaranya memberikan pelatihan, magang, dan menjadi fungsional petashihan Al-Qur’an. Untuk itu Ketua Forum memimpin langsung penanda tanganan MoU antara LPMQ dan Fakultas Ushuluddin PTKIN se-Indonesia yang dilanjut dengan pembahasan agenda tindak lanjut.

Panitia kegiatan melaporkan jumlah peserta sebanyak 31 orang yang merupakan Dekan-dekan dan utusan Dekan Fakultas Ushuluddin di lingkungan PTKIN se-Indonesia. Kegiatan ini berakhir pada hari Jum’at tanggal 3 Maret 2023. (JH)

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Profil Pimpinan

Tabloid Al-Fitrah Edisi 2 2022

Tabloid Al-Fitrah Edisi 1 2022

Total Pengunjung

Youtube