Batusangkar.FUAD –
Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Ushuludin, Adab, dan
Dakwah (FUAD) IAIN Batusangkar menggelar acara Webiner Musyawarah Luar Biasa
(MLB) Forum Komunikasi Mahasiswa Pengembangan Masyarakat Islam (Forkommasi) se
Sumatera Barat di Auditorium Kampus II IAIN Batusangkar, pada Jum’at (2/7).
Hadir sebagai pemateri utama dalam acara ini Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy
Joinaldy.
Orang nomor dua di Sumbar
yang juga “Milenial Minang” ini menjelaskan bahwa dalam kegiatan ini masyarakat
di dorong untuk dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial
dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di era Revolusi industri 4.0.
Beliau juga mengatakan “peran Pemerintah dalam memberdayakan masyarakat di Era
5.0 dengan mempertahankan kearifan lokal perlu mengenalkan peran Society 5.0
pada kehidupan sehari-hari, Social Cyber System and Machine Learning in Era
Society 5.0”.
Peran milenial (pemuda)
sangat berpengaruh terhadap perubahan Era Sosiety 5.0, yaitu mempergunakan
teknologi dengan sebaik-baiknya sehingga mampu mengintegrasikan ruang maya dan
ruang fisik menjadi satu.
Ada tiga hal ditandai
dengan akan hadirnya Era Society 5.0, yaitu :
1. Munculnya bisnis baru
yang strategi yang lebih inovatif dan Intangible Assets (aset tak berwujud
fisik) yang bisa diperjual belikan, seperti aplikasi online.
2. Muncul profesi profesi
baru yang sebelumnya dengan berbasis Internet of Thins (IoT), Artificial
Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan robotika untuk bisa bersaing.
3. Solusi menghasilkan
produk unggul yang menghasilkan produk dengan memanfaatkan teknologi
menggunakan tenaga kerja yang handal dalam IoT.
“Society 5.0 ialah
masyarakat yang dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial
dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di era Revolusi industri 4.0
seperti Internet on Things (IoT), Artificial Intelligence (kecerdasan buatan), Big
Data (data dalam jumlah besar), dan robot untuk meningkatkan kualitas hidup
manusia,” jelasnya.
Untuk mengatasi itu,
tentunya ada tiga kemampuan utama dalam menghadapi society 5.0 yaitu, yang
pertama kemampuan memecahkan masalah kompleks dan dapat menjadi problem solver
bagi dirinya serta orang banyak. Kedua kemampuan untuk berpikir secara kritis
dan peka terhadap kehidupan sosial dan yang ketiga Kemampuan untuk
berkreativitas berbasis Internet of Things (IoT).
Selanjutnya
Wagub Sumbar yang milenial ini juga menjelaskan menyikapi hal tersebut, peran
aktif pemuda di era 5.0 harus memiliki kekuatan moral, kontrol sosial dan bisa
menjadi agen perubahan.“Generasi muda harus siap menghadapi era Society 5.0 di
Indonesia dengan manfaatkan SDM yang ada, karena SDM di Indonesia tidak kalah
dengan luar negeri. Society 5.0 sebagai komplemen revolusi Industri 4.0, perlu
diarahkan pada generasi muda untuk kemajuan bangsa Indonesia dimasa mendatang,”
harapnya.
Menurut
pandangannya konsep revolusi revolusi 4.0 dan Society 5.0 tidak memiliki
perbedaan yang jauh. Sebenarnya konsep revolusi 4.0 dan Society 5.0 tidak
memiliki perbedaan yang jauh. Hanya saja konsep Society 5.0 lebih memfokuskan
konteks terhadap manusia. “Era 4.0 kita bisa mengakses juga membagikan
informasi di internet. Dan Society 5.0 adalah era dimana semua teknologi adalah
bagian dari manusia itu sendiri. Internet bukan hanya sekedar untuk berbagi
informasi melainkan untuk menjalani kehidupan”, ungkap Audy.
Ia
juga menambahkan bahwa dalam Society 5.0 Berbagai isu sosial akan teratasi dan
manusia akan terlepas dari berbagai macam keterbatasan dalam hidup, seperti
jarak dan lokasi sudah tidak lagi menjadi kendala. “Nantinya semua langkah kita
bisa diketahui melalui JPS, bahkan jarak dan lokasi sudah tidak lagi menjadi
kendala, dari segi pengiriman barang, kesehatan, pendidikan, pekerjaan seperti
sekarang ini kerja tidak perlu dari kantor (work from home) semua bisa
dilakukan secara jarak jauh dari rumah tanpa harus bertemu secara fisik,”
tambahnya.

Adanya
pembaharuan pada era tersebut dapat menghasilkan nilai baru dengan elaborasi
dan kerja sama pada sistem, informasi dan teknologi yang juga meningkatkan
kualitas sumber daya manusia yang dibutuhkan atau Human Capital. (ZN/JH).
Sumber : Semangatnew.com (BIRO ADPIM SETDAPROV SUMBAR)
0 komentar:
Posting Komentar